Drama memiliki cara dan teknik unik untuk menampilkan pemainnya dalam berbagai sudut. Pada naskah drama 8 orang memiliki. Naskah drama tentang persahabatan. (B) Perdagangan dalam bidang jasa melalui iklan dalam media cetak sangat efektif dan eftsien. (C) Koreografer itu sedang memotret pertunjukan teater itu.

Naskah Drama Untuk 8 Orang Pemain Tentang Persahabatan Dalam Keberagaman

Drama merupakan suatu cerita yang dimainkan oleh beberapa orang untuk memberikan gambaran cerita tertentu. Drama memang bisa bersifat serius maupun komedi, tergantung pada tujuan awal penulisan drama tersebut. Membuat adalah salah satu contoh yang dapat kita buat. Sebuah drama memang bisa dikatakan hal yang gampang namun juga susah. Sebab sebuah cerita intinya memiliki sebuah ide, yang akhirnya bisa dituangkan dalam susunan kalimat menjadi sebuah cerita yang utuh. Mengungkapkan ide ke dalam contoh naskah drama 8 orang pun harus bisa dipahami secara umum.

Agar pembaca yang meskipun orang awam bisa paham dengan jalannya cerita, dan memahami pesan yang ingin disampaikan dalam drama tersebut. Meskipun membutuhkan kreatifitas dan pemahaman mendalam untuk mampu mengungkapkannya dengan baik dan runtut. Semua bisa melakukannya, bahkan bisa sukses dan bisa menghasilkan drama yang menarik.

Baca juga:,, Contoh drama ini mengisahkan tentang perjuangan seorang gadis remaja untuk bisa menemukan jati dirinya. Berisi mengenai kejadian perjuangannya untuk bisa leluasa mengenakan jilbab sebagai wujud nyata menjadi seorang muslimah. Berikut alur skenarionya: Skenario Drama: 1. Tema Drama: Nilai Agama 2. Ritma Cerita Drama: I. Eksposisi Idha Azi Martin Sophia Wahyu Ikhsan Immah Panca II. Permasalahan Keinginan Idha untuk menggunakan jilbab, meskipun belum bisa mengaji Al-Quran dengan benar.

Komplikasi Azi tidak menyukai keputusan Idha untuk berjilbab, karena dianggap belum pantas mengenakannya. Catatan 1 Azi mencoba mencari dukungan untuk menyisihkan Idha dari pergaulan mereka, karena dianggap berjilbab hanya untuk memberikan kesan sok alim semata. Catatan 2 Martin dan Immah merasa keputusan Idha untuk berjilbab perlu didukung, dan didorong untuk terus belajar agama. Bukan dengan mengasingkannya. Kesimpulan Idha tetap berjilbab dan memperbaiki cara mengaji Al-Qur’an dengan benar. Protagonis (Baik): Idha b.

Need a quick and free color converter? Looking to do some color conversions? Use our tool below to seamlessly convert between various color systems including CIELAB, HEX, RGB, CMYK, and XYZ. Now convert this color / search this keyword pressing the buttons below the search box! This listing displays a review of colors according the Classic RAL System. Convert RGB values to the nearest standard colour. Please note that RGB and sRGB are methods to represent colours on a screen/monitor and cannot necessarily be reproduced in paint or printed ink colours. Type your color in the box in the left, it doesn't matter the format and how you space the values. You can also try with a keyword. Now convert this color / search this keyword pressing the buttons below the search box! Ral color to rgb.

Antagonis (Jahat): Azi c. Tritagonis: Martin dan Immah d. Figuran: - Sophia - Wahyu - Ikhsan - Panca 4. Tempat Kost-kostan b. Waktu Pagi hari Naskah Drama: Suatu pagi di hari minggu, gerimis sedang turun dengan santainya. Tanpa kenal waktu, dari dini hari hingga ayam telah berkokok hingga kini saat seharusnya matahari terbit. Namun kalah oleh sapuan awan mendung yang gelap.

Meskipun bukan minggu pagi yang cerah, dan membuat para penghuni indekost Al-Amin membenci dan larut dalam gumpalan selimut hangat. Tidak bagi Idha, gadis dari kampung kecil ini, sangat menyukai hujan. Idha: Saya makhluk pecinta hujan. Martin teman sekamarnya tahu bahwa Idha tengah duduk sendiri diantara dinginnya angin bercampur air hujan di teras, mencoba menemani.

Martin: Dingin Dha. Nanti sakit, masuk aja! Hari minggu juga. Malah enak buat tidur sepanjang hari!

Idha: Nanti saja, masih asyik liat hujan. Martin hanya menggeleng, merasa heran apa nikmatnya melihat hujan dan udara yang dingin. Ia pun akhirnya duduk di samping Idha.

Idha: Aku sebenernya pingin pakai jilbab Mar. Martin berpikir sejenak kemudian berujar beberapa patah kata. Martin: Ya udah segera pakai, kamu udah pantas kok kalau berjilbab. Sholat lima waktu selalu ngerjain di awal. Sholat sama puasa sunnah pun kamu sering kan? Jadi mau nunggu apa lagi.?

Naskah

Idha: Sepertinya aku belum pantas. Martin: Kok bisa? Kalau aku memang masih ragu, maklum masih belum stabil emosinya. Idha: Memangnya arus listrik.??

Martin: Udah ah. Kalau mau pakai, pakai jilbabku dulu gak apa.

Nanti usai gajian kamu beli sendiri. Idha hanya bisa tersenyum dan memberikan jempolnya, tanda setuju dan terima kasih. Hujan belum reda, Idha masih diam sendiri nyaris melamun.

Kemudian ia merasa ada suara yang berujar kepadanya. Kalau nunggu kamu tartil Qur’an dulu baru jilbaban, kalau keburu mati gimana? Idha pun seolah tersadar, ia akhirnya masuk ke kamar kostnya.

Selang beberapa saat hujan akhirnya reda, meskipun matahari enggan untuk memberikan sinarnya menghangatkan bumi yang lembab. Azi teman sebelah kamar, mengetuk pintu kamar Idha. Azi, ada apa? Azi: Lah, sejak kapan kamu pakai jilbab?